0

Preloved

1. Jeans Zara ukuran 34 (setara size 6 atau xs)

Zara jeans ukuran 34 motif A

2. Jeans abu-abu ga tau merk apa, ukuran 30 (2xs)

Jeans abu-abu

3. Jeans Zara ukuran 34 (setara size 6 atau xs)

Zara jeans ukuran 34 motif B

4. Jeans Zara ukuran 34 (setara size 6 atau xs)

Zara jeans ukuran 34 motif C

5. Zara jeans ukuran 36 (setara size 8 atau S)

Zara size 36

6. Next cream wide leg ukuran 8

Next wide leg size 8

Kalau dipakai kira-kira semata kaki – ku:

7. Next black bootcut/flare ukuran 8

Next bootcut size 8

8. Primark white tshirt 2xs (new) – scretch yg pakai size s masih muat pakai ini.

9. Primark jaket tipis kerah waterfall (belom pernah dipakai) tapi sudah copot tag, ukuran S

10. Tunik muslim sebetis, simply mee ukuran S (baru dipakai sekali).

11. Syal dan beanie army – ukuran anak (cuma dipakai 2 atau 3 kali lalu lockdown).

12. Zara top suede ukuran S

0

Viva!!!

Yak Ampun.. Alhamdulillah akhirnya saya menjalani juga yang namanya Viva voce atau oral test untuk mempertahankan thesis saya. Alhamdulillah ya Allah. Sebagai seseorang yang berkali-kali leave of absence dan study extension, kirain saya bakalan drop out ~ ga bakalan submit. Alhamdulillah Allah masih kasih kekuatan, jadi saya bisa submit tepat waktu. Buat yang penasaran kenapa saya berkali-kali perpanjangan masa studi: It’s challenging to write my thesis while I’m on constant pain and brain fog. Ada saat saya bisa nulis banyaaak. Ada saat otak beneran seperti kesemutan. Tentang gejala MS seperti constant pain, brain fog, dll yang saya alami bisa dibaca di bawah sini.. ⮇ïļâŽ‡ïļâŽ‡ïļ

Intinya Alhamdulillah saya bisa submit tepat waktu, tanggal 8 December 2021. Lalu menunggu beberapa waktu hingga keluarlah jadwal Viva. Saya kebagian viva tanggal 24 Maret 2022 ~ lumayan lama juga ya jarak Viva dari sejak submit tesis. Tapi gapapa, saya suka jadi student karena ga perlu bayar council tax dan dapat harga tiket bus murah plus beragam student discount lainnya haha. Ga buru-buru lulus pun kusuka 😜.

Tanggal 24 yang sudah ditunggupun tiba. Seminggu sebelumnya saya melakukan mock viva dengan supervisor. The mock viva was very messy karena semua impostor syndrom keluar. Merasa apa yang aku tulis tuh kok ga berguna. Apalagi pas pertanyaan apa kontribusi kamu? Sumpah dari dulu itu adalah pertanyaan yang paling susah untuk saya. Lagi-lagi karena impostor syndrom. Saya selalu merasa penelitian saya ga berguna haha. Padahal, 2 minggu sebelum mock viva, supervisor udah memberi saya list pertanyaan yang kira-kira muncul saat viva. Tapi ya tetap aja, messy karena saya bener-bener merasa ga PD dengan riset saya. Ya Allah. Mental inlander kebawa sampai saya setua ini.

Professor Marian dan Professor Norin adalah dua penguji saya. Ujiannya online karena Norin sedang sabatical, jadi dia ga pengen travel keluar dari Scotland (Norin professor di Dundee Uni). Keduanya dikenal tough. Norin selain dosen, juga duduk di Parlemen yang bikin kebijakan untuk kewirausahaan perempuan. Marian professor senior di Sheffield Uni yang baru aja pensiun. Tapi tersohor tajam dan kritis, saya beberapa kali lihat dia di conference dan memang suka ngomong sih orangnya. Kadang tajam.

Ada kolega saya yang dulu diuji Marian (kolega saya ini sekarang dosen di Sheffield, dulu PhD di London, Marian dosen Sheffield sebagai external examinernya di London kala itu). Dia bilang: Saya butuh satu minggu untuk recovered my emotion karena Marian was very tough. I took all of their comments too personally. But after sometimes I understand her comments are valid and constructive, it’s just me defended my thesis in a wrong way.

Kolega yang lain komentar, dia juga butuh waktu dua hari dalam keadaan ga mood ngapa-ngapain karena tesisnya dikritik oleh examiners. Dia merasa tesis yang bagaikan bayi baginya, diattack oleh examiners. Tapi kemudian dia sadar, harusnya ga usah upset berlarut-larut karena mereka kasih kritik yang baik ke tesis bukan ke dia secara personal. Sama seperti kolega yang pertama: Dia mengakui bahwa dia took the comments too personally. ~ Lah ada apa sih kolega-kolega saya ini. Padahal cowo tapi kok apa-apa diambil hati. Kalau kata orang Indonesia: Baper hahaha. Kata teman saya yang psikolog, bukan tentang cewe atau cowo. Ini lebih ke pride dan ego mereka yang besar, ga mau disalahin. Apalagi tesis itu seperti hasil keringat dan airmata trus ada orang luar yang nyalah-nyalahin, pasti yang punya tesis ga rela. Harga diri sih itu.

Berangkat dari pengalaman kolega saya itu, saya menetapkan diri: Saya akan tetap kalem, senyum dan bilang makasih atas semua saran. Kemungkinan yang terjelek kan palingan resubmission (ya jangan juga sih hahaha). Jadi saya pingin viva saya berjalan santai, fun, dan ga ada drama atau ngotot2an. Harga diri saya udah ga tau dimana sejak kena MS, saya cuma pengen bahagia dan hidup tenang. Terserah aja orang mau duluan ke bulan. Me with my own pace ~ struggling with MS symptomps

Alhamdulillah pas saya viva tuh Professor Marian dan Norin adalah baik banget! Suasananya seperti supervisory meeting rather than viva yang kata orang ‘grill and slicing people’. Enggak sama sekali. Saya bener-bener antusias ada dua orang dengan nama besar di bidangnya menyempatkan waktu membaca semua omong kosong saya di tesis, ngasih feedback yang membangun, bahkan komentar bagus banget tentang tesis saya di report mereka. Ada revisi di sana sini, tapi buat saya ga masalah dan saya expect revisi itu dari awal karena saya sadar, dua supervisor saya adalah cowo dan riset saya tentang women’s entrepreneurship. Sebagus apapun mereka supervise saya, saya bakalan butuh banyak masukan dari orang-orang yang biasa riset di bidang women entrepreneurship.

Alhamdulillah di akhir viva (yang ga jelas kapan berakhirnya) ada banyak masukan dari mereka tentang gimana baiknya saya merancang publikasi. Marian malah meminta saya presentasi di conferencenya PBB yang nanti dia akan kabarin kapan gelarannya. Alhamdulillah. Ini komentarnya Marian di report Viva ~ yang dia salah kirim harusnya ke PGR social science malah dikirim ke saya. Isinya bikin GR! Hahaha.

Tentang Revisi

Ketika kita ngobrolin publikasi (harusnya sih itu masih kondisi viva, masih direcord pula), Marian kasih hint kalau saya bakalan dapat minor revisi. Mereka highlight banyak typo dan judul table yang karena saya pakai cross reference dan numbering yang otomatis, judul table yang lupa saya update jadinya tulisan {/source error!]. Duh malu banget hahaha. Beberapa reference juga saya salah tulis tahun, yang meneketehe aku cuma masukin dari Mendeley. Ya intinya, mereka melihat 3 bulan untuk revisi adalah cukup, malah harusnya bisa diselesaikan dalam satu minggu, lalu saya bisa move on dan mengerjakan publikasi ~ kata mereka.

Wait.. udah ngomongin publikasi dan revisi padahal belum jelas saya lulus atau enggak. Ini mereka keceplosan atau gimana sih. Harusnya kan, vivanya ditutup dulu. Trus saya diminta meninggalkan ruangan, lalu mereka diskusi tentang hasil viva saya di ruang tertutup. Tapi ini mah malah ngobrol ngalor ngidul. Supervisor saya yang harusnya ga boleh ikutan ngobrol, malah ikutan ngobrol. Saya sampe keceplosan ngomong: Can he (my supervisor) talk?

Akhirnya Marian sadar, trus dia ancang-ancang tutup viva. Dia nanya apakah saya ada pertanyaan. Terus saya bilang.. mungkinkah saya dapat revisi lebih panjang? Karena mulai bulan depan itu, saya dapat publication scholarship (saya digaji/dapat beasiswa kampus untuk mempublikasikan tesis saya menjadi jurnal). Lalu kata Marian, tidak bisa. Karena kalau 6 bulan itu artinya major correction. Dan typo itu tidak bisa masuk major correction. Lah saya panik kan ya, walaupun cuma revisi tesis kecil-kecil.. tapi kalau harus disambi ngerjain publikasi itu, kayanya brain fog saya ga bakalan kuat. Karena saya inget banget untuk rapihin references/citation sempat ada sia-sia sebulanan waktu terbuang karena Mendeley desktop yang saya upgrade jadi Mendeley Cite, malah bikin reference hancur berantakan semua. Akhirnya saya harus rapihin semua dan balikin ke Mendeley desktop. Maka lalu banyak yang keluar tulisan {source error]. Saya ga mau parno begitu lagi.

Kata Marian: kalau kamu mau, me and Norin bisa bikin komentar untuk major correction. Komen-komen yang tadi dikasih untuk future publication, akan masukin sebagai komentar tesis.

Lalu aku bilang, yes gapapa. Alhamdulillah banget kalau aku bisa dapat tambahan bulan untuk revisi. Agar jadwal ga tumpang tindih.

Alhamdulillah lulus!!

langsung sujud syukur dan ngabarin emak.

Selesai viva, saya ketemu sama supervisor sekitar jam 3 sore. Untuk ngasih cookies selebrasi. Kata dia: ‘Kamu sangat calm.’ Lah ya gimana dong, kan harus jaim di depan supervisor.

Intinya: Alhamdulillah akhirnya aku lulus viva. What’s next, life?

1

Multiple Sclerosis ~ gejala sehari – hari yang ga terlihat (tapi mengganggu hidup saya)

Hai hai. Hari ini saya mau cerita (curhat), beberapa gejala MS yang saya rasakan sehari-hari. Gejala ini umumnya tidak terlihat oleh orang lain, tapi terasa banget di saya. Kadang juga mengganggu kualitas hidup saya hehe. Ini gejala-gejalanya:

Constant pain (Rasa sakit)

Rasa sakit terus menerus adalah salah satu gejala yang saya alami tiap hari. Mentemen pernah merasakan semacam kena flu, atau kena gejala Covid? Misalnya demam, pusing, badan ngilu?

Nah gejala itu yang saya rasakan TIAP HARI! Intensitasnya aja yang berbeda. Kadang parah banget, seluruh badan sakit dan ngilu (terutama kalau asupan vit D dan Calcium saya lagi rendah). Kadang ringan saja cuma seperti pegal-pegal habis olahraga. Tapi rasa sakit itu selalu ada, tiap hari badan saya ngilu, terutama di bagian punggung. Rasanya pengen satu hari aja bisa ngelepas rasa sakit di punggung ini. Doa rutin saya, pengen rasa sakit di badan dan kepala saya hilang.

Nah rasa sakit ini bikin kesal ya, karena sulit diprediksi kapan dia datang, pergi, dan sesakit apa. Saya jadi susah bikin rencana karena ga ada polanya nih sih rasa sakit ini. Makanya kalau badan saya lagi berasa enak, saya langsung bersih-bersih rumah. Karena saya ga pernah tahu kapan bisa kuat melakukan bersih-bersih di masa datang hihi.

Hal lainnya terkait constant pain adalah kulit sensitif atau rasa ngilu di kulit ketika tersentuh. Kadang, cuma kegesek baju yang saya pakai, bisa kulit saya berasa sakiit banget kaya dipukul atau diparut macam kelapa (hayoo siapa yg pernah luka tangannya pas marut kelapa?). Padahal cuma kegesek baju tapi selebay itu sakitnya. Seringnya di bagian pergelangan tangan sampai bahu. Kalau dipegang atau tersentuh orang lain, duh kadang langsung lebam.. padahal cuma disentuh biasa yang ga pakai tenaga. Paha dan betis juga, penuh lebam yang ga jelas penyebabnya. Padahal saya ga jatuh atau kepentok apapun. Mungkin lebamnya adalah akibat kegesek celana yang saya pakai. Sampai saking kuatirnya melihat badan saya sering lebam, Rayhan melakukan riset (baca: googling) dan dia menemukan bahwa penyebab bruise salah satunya kurang iron. Jadi dia nyuruh mas Surya untuk beliin saya suplement Iron. Huhuhu perhatian ya dia, terharu.

Brain Fog

Brain fog adalah gejala lain yang membuat repot. Saya sekarang sudah kesulitan membuat keputusan ketika hendak menyebrang jalan. Kayanya ini ada hubungan juga dengan kerusakan lapisan syarat/otak yang mengatur fungsi spatial knowledge/ability saya. Bisa juga syaraf yang menghubungkan mata dan otak yang rusak. Ketika hendak menyebrang, saya tau ada mobil, tapi saya ga bisa menilai jarak jauh/dekatnya mobil itu ke saya. Kan biasanya kita bisa bikin mental math secara cepat ya; kecepatan mobil sekian, jarak mobil sekian, jadi saya aman/tidak untuk nyebrang. Nah saya tuh kalau lagi brainfog (yang nyaris tiap hari), walau saya lihat mobil di kiri dan kanan, saya ga bisa mempersepsikan itu masih jauh atau dekat, jadi ga bisa ambil keputusan harus nyebrang/enggak.

Tipikal brainfog lainnya adalah, ga bisa jawab pertanyaan orang karena di kepala seperti kesemutan waktu mikirin jawabannya dan di lidah ga keluar kata2 yang mau saya ucapkan. Biasanya kejadian kalau saya kurang tidur atau banyak pikiran. Jadi kalau saya ditanya dan diam saja, please itu berarti otak saya lagi sulit memproses kata-kata.

Naik turun tangga juga mulai menjadi kegiatan berbahaya untuk saya. Karena mata (atau otak ya?) terdistorsi ga bisa mempersepsikan tinggi/rendah tiap anak tangga. Kadang ada yang saya merasa itu anak tangganya pendek.. eh ternyata jauh/tinggi.. jadi deh saya jatuh/ kepleset. Makanya eskalator underground-nya London is a big nightmare untuk saya. Karena terjal dan kayanya tiap anak tangganya jauh.. insecure banget saya tuh tiap turun tangga underground London. Alhamdulillah sampai sekarang belum pernah ada kejadian jatuh di stasiun underground manapun di London hihi. Cuma palingan bikin lambat orang2 di belakangku karena aku pelan-pelaaan banget naro kaki di eskalator biar ga jatoh akibat hubungan mata dan otak yang error.

Untuk hal-hal seperti ini, cara mengatasinya adalah pakai primal instinc

Tentang brainfog dan kata-kata, saya kadang sampai merasa ih jangan-jangan saya disleksi. Karena huruf yang saya baca tuh kadang keluar di otak berbeda. Misalnya tulisan ini, saya ga tau deh setelah nanti saya proofread atau saya baca lagi beberapa hari kemudian, bisa jadi ada kata-kata yang ga tepat. Contohnya: misalnya saya pengen nulis kata ‘Dengan’. Perasaan dan mata saya, udah nulis ‘Dengan’. Tapi kelak kalau saya baca lagi, bisa jadi yang saya tulis adalah dendang atau kembang atau apalah yang kadang jauh banget dari kata aslinya. Membaca juga gitu, kadang ada kata-kata yang bisa saya baca jauh banget dari kata aslinya.

Makanya kalau kelak teman-teman membaca tulisan ini dan menemukan ada kata-kata yang ga masuk logika atau ngaco ga pada tempatnya, itu mungkin brainfog saya lagi kumat. Solusinya tidur.

Lain-lain

Sebenarnya masih banyak lagi, tapi saya udah hang otaknya. Segini dulu yaa hihi. Oiya fatigue juga parah banget, yang badan susah diangkat untuk ngapa-ngapain. Perpaduan lemas dan sakit. Orang sering bilangnya: jangan males, digerakin biar sehat. Padahal bukan perkara malas atau kurang gerak kalau di MS mah. Yah memang syarafnya udah rusak jadi butuh energi lebih besar untuk menghubungkan semua sistem di tubuh, hence fatigue. Hhu..

Semoga tulisan ini membantu teman-teman penyandang MS serta carer/social supportnya. Semoga kita sehat selalu, Aamiin.

0

Impromptu cooking mode on

Hi mentemen!!

Kalian termasuk kaum memasak sesuai rencana atau sesuai keadaan? Saya termasuk kaum yang kedua, sesuai keadaan. Etapi, definisi ‘keadaan’ versi saya, ternyata luaaass tak berbatas. Di dalamnya termasuk situasi dan kondisi, mood, bahan yang tersedia, cuaca, mood, request suami, mood, request anak, mood, mood, mood. Lah kebanyakan tergantung mood-nya haha.

Misalnya, sarapan hari ini. Awalnya saya tuh cuma pengen Indomie rebus pake telor, karena udah lama banget ga makan Indomie (3 hari ðŸĪŠ). Lalu saya berubah pikiran, ‘kayanya makan nasi anget pake telor sama kecap enak deh, lebih sehat’. Saya akhirnya ambil telur untuk membuat telor ceplok. Eh tapi berubah pikiran lagi, ‘bikin omelet aja kali ya, makannya pake chips (french fries) sisa bocah sarapan, biar ga mubazir chipsnya.’ Akhirnya potong jamur, turkey rasher, paprika, bawang bombay, untuk isian omelete, parut keju, kocok telor, dst. Udah siap nih, adonan omelete tinggal dituang ke pan, dan pannya juga sudah panas, eh saya berubah pikiran lagi. ‘Klo bentuknya bulet-bulet kaya pancake lucu deh, rapih. Eh atau dibuat telor gulung kaya kokoreaan gitu ya?’ Labil. Akhirnya saya ambil pan cetakan pancake, yang sekali tuang bisa bikin 4 pancake. Okey telor dadar saya bentuk pancake, pluffy gemas gitu.

Ternyata kelabilan saya belum selesai. Telornya udah mateng nih, saya tinggal nyendok nasi dan kasih kecap. Tiba-tiba, ‘ih udah lama deh ga makan semur. Aku bikin semur telor dadar aja kali ya..’. Yaudah, saya batal nyendok nasi putih, lalu sibuk potong-potong bawang putih, cabe, bawang merah untuk membuat semur. Lalu pas mau ambil lengkoas dan sereh di kulkas, saya berubah pikiran lagi. ‘Eh kayanya terlalu berat sih sarapan pakai semur, aku ga pengen makanan yang ada aroma salam dan lengkoas, mau yang simpel aja.’ Yaudah akhirnya bumbu yang masuk pan lebih sederhana telor kecap ala-ala: kecap, tomat, bawang putih, bawang merah, cabe, merica. Ketika telor dan kuahnya mau diangkat dari kompor, saya kembali galau.. ‘Apa aku tambahin saus tiram ya. Eh atau aku tambahin tauco aja ya. Tapi kayanya pakai minyak wijen juga enak biar ala korea..’

Dian make decision please!!!!!

Telor dan kuahnya yang harusnya udah bisa diangkat, akhirnya ngendon dua menit lebih lama di atas kompor, menanti saya membuat keputusan. Di tengah kegalauan, alarm Alexa berbunyi, tanda bocah harus berangkat sekolah. Saya langsung matiin kompor, trus ngecek perlengkapan bocah, kasih wejangan ini itu dan mengantar bocah sekolah (sampai pintu rumah hahaha, yang anter ke sekolah adalah bapake). Setelah rumah sunyi, saya kembali ke dapur dan melihat telor yang menjadi sumber kegalauan. Trus akhirnya saya ketawa sendiri..

Gue kan awalnya cuma mau makan Indomie. What’s this all fuss about, silly.

Saya cicipin kuah telornya, enak. Ya udah, saya taro di piring saji. Akhirnya jadilah sarapan saya seperti di foto bawah ini. Apalah itu tauco, telor gulung, semur, dll. Udah lupa segala kepengenan itu. Telor begini aja udah enak. Ribet dan labil amat sih gue hahaha.

Dan ya begitulah, pagi ini saya jadi sadar. Model memasak saya impromptu banget, alias serba tiba-tiba. Ga cuma telor, saya juga sadar kalo sering banyak penyelewengan antara rencana memasak dan prakteknya. Rencana bikin soto ayam dalam prakteknya berubah pikiran jadi opor ayam. Gule kambing, mlipir jadi tongseng (ini mirip sih). Kambing bakar arab, berubah jadi kambing bakar madu. Ayam asam manis berubah jadi ayam bbq. Pecel sayur berubah jadi ketoprak. Somay jadi sempol, cireng jadi mpek-mpek dan seterusnya. Bukan karena kurang atau ga ada bahan/bumbu, tapi karena kebanyakan pilihan bumbu dan bahan, ditambah banyak pengenan makan ini itu, saya jadi galau. Yang paling sering sih mlipir antara rencana mo bikin masakan manis (semur, yakiniku, dll) berubah jadi bikin masakan gurih (teriyaki, cah, tumis). Orang kok sukanya bikin susah diri sendiri. Masak sembari mikir dan bikin keputusan harus masukin bumbu yang mana, kan lelah ya. Dari soto ke opor masih mirip sih, beda di santan, tapi tetep aja jadi mikir kan selama masak. Dian ish!

Itu proses memasak yang berantakan. Proses perencanaan menu juga berantakan. Saya pernah share di Instagram story bahwa memasak dengan model food preparation dan scheduled menu, gagal saya terapkan. Padahal kalo saya bisa bikin menu selama seminggu dan disiplin menjalankannya, hidup jadi lebih mudah dan belanja groceries jadi lebih tertata. Tapi ya tetap gagal huhu. Tadinya saya pikir kegagalan terjadi karena jadwal hidup saya yang chaotic, berantakan. Tau-tau harus meeting, tau-tau harus ke kampus, tau-tau ada deadline abc, tau-tau ada urusan sekolah bocah, tau-tau pengen piknik, pengen jajan aja, pengen makan Indomie aja, dll.

Hidup sebagai PhD student non- lab, di negara orang, membuat saya krisis identitas hahaha. Dan jadi banyak hal-hal diluar rencana. Di satu sisi saya adalah mahasiswa PhD yang harusnya disiplin punya jam kerja. Tapi di sisi lain, karena ga ada kewajiban datang ke kampus tiap hari untuk nge-lab, saya sering terperangkap perasaan ‘pengangguran tak kentara’ ðŸĪŠ. Selain itu, hidup di negara orang membuat saya pengen main ke sana-sini mencoba hal baru, bwahahah. Ditambah lagi di luar negeri ga ada ‘mbak’, jadi semua harus dilakukan sendiri. Jadilah krisis identitas itu muncul, banyak peran selain sebagai mahasiswa yang lebih dominan mengambil jatah hidup saya. Misalnya sebagai ibu, istri, cleaner, cooker, player, teenager (berasa abg lagi kan di negara orang, ga ada yang kenal, ga harus jaim, jadi bebas mencoba berbagai hal bwahaha), dll. Peran sebagai mahasiswa jadinya sering tertimbun kelupaan, ingetnya kalo ada deadline aja haha. Dan masakan yang udah di food prep di freezer jadi kelupaan disajikan karena banyak aktivitas di luar kebiasaan (menyebabkan ga makan di rumah).

Kembali ke cooking, setelah kontemplasi hari ini.. saya sadar.. alasan gagalnya food prep dan scheduled menu, bukan karena chaotic life schedule atau multiple identity. Melainkan karena guenya aja galau, pengen mencoba berbagai hal sekaligus. Termasuk pengen makan berbagai hal sekaligus. Jadi masaknya juga galau berubah-rubah hahaha. Yaudahlah saya namakan saja model masak ini sebagai model masak impromptu. Ada bagusnya juga model memasak begini, kalo ada kurang-kurang bahan, saya udah terlatih untuk berimprovisasi hehe.

Mengulang pertanyaan di awal, mentemen, tipe masak yang mana nih jadinya?

Dian, September 2021.

2

Berkemah di UK

Hai hai hai…

Minggu lalu saya sekeluarga berkemah atau camping. Ini adalah camping ke tiga kami selama tinggal di UK. Mumpung ingatan pengalaman camping minggu lalu masih segar, saya coba tulis di sini ya. Siapa tahu bermanfaat bagi teman2 yang ingin camping, atau sekedar pingin tahu gimana camping di UK. Postingan tentang camping ini bakalan terlalu panjang, sehingga saya bagi menjadi beberapa postingan. Untuk postingan kali ini, saya fokus ke camp site. Bagaimana mencari camp site, fasilitas di camp site, apa yang harus dibawa, dan beberapa info terkait camp site. Postingan berikutnya (kalo niat nulis 😜) bakalan mengenai aktivitas selama camping dan review tempat wisata di sekitar campsite. Yuk..

Sebelum bicara tentang camp site, saya mau cerita dulu, kenapa sih camping?

Dimulai dari perbedaan mindset mengenai liburan, antara warga UK dan Indonesia. Sebagai WNI yang pernah menjadi karyawan di beberapa institusi, saya merasakan di Indonesia liburan belum dianggap sebagai hal yang penting bagi kesehatan mental. Seringkali liburan dianggap sebagai hal yang tidak produktif, bahkan kadang dianggap tercela. Hal ini ditandai dengan sulitnya mengajukan cuti jika alasannya berlibur. Kayanya dosa aja gitu klo cuti untuk liburan. Padahal kan cuti itu hak. Seringkali cuti tahunan saya hangus tidak terpakai karena tidak bisa cuti. Sering lagi ketika cuti, saya masih tetap diganggu SMS atau telepon menanyakan pekerjaan. Jika saya abaikan telepon atau SMS itu, duh bisa dicuekin bos dan kolega ketika kembali bekerja selesai cuti. Seringkali juga cuti habis untuk keperluan domestik. Misalnya si mbak ga masuk setelah mudik lebaran. Hal ini terjadi karena cuti di Indonesia biasanya cuma 12-14 hari hiks. Kurang banyaaaak…

Nah setelah saya merasakan beberapa tahun tinggal di Inggris, saya melihat cuti atau liburan dianggap sebagai hal penting di Inggris. Malah kita didorong untuk ambil cuti demi kesehatan mental dan meningkatkan produktivitas. Cuti tahunan di UK biasanya sekitar 20-28 hari. Di sini lumrah banget seseorang away for vacation sampai dua minggu. Lebih lumrah lagi klo kita kirim email ke mereka akan langsung out of office reply, dan dibalesnya beneran dua minggu kemudian dong. Saya ingat banget waktu dulu saya pernah ngajuin cuti karena mbak ga masuk, bos saya ga terima alasan itu. Katanya; memangnya ga ada sodara yang bisa bantuin kamu?

Lah yang punya anak kan gue, kenapa sodara gue dibawa-bawa. Lagipula cuti saya masih banyaaaak. Beda lagi ketika saya mengajukan cuti di UK dengan alasan serupa, caring responsibility – karena sekolah di UK tutup semua, jadi saya harus jaga anak-anak. Supervisor saya bilang: Iya saya paham keadaan ini sangat sulit untuk kamu. Trus cuti diapprove, ga pake ribet.

Nah efek dari liburan yang dianggap penting di UK adalah, setiap sekolah libur, otomatis mayoritas ortu ikutan ngajuin cuti biar bisa berlibur bersama keluarga. Terutama cuti liburan musim panas. Sekolah libur hampir 3 bulan, ortu biasanya ambil cuti sekitar 15-20 hari, atau 2-3 minggu. Asyik banget kan! Efek tambahannya.. semua akomodasi di sekitar tempat wisata jadi penuh dan mahal dong. Iya lumrah, sama seperti tarif inap hotel di Jogja yang gila kalo pas liburan sekolah. Lah terus kalo tarif penginapan mahal, student jelata macam saya gimana cara liburannya dong. Kan pingin juga liburan yang jauhan dikit.. ke luar kota.

Camping adalah solusinya!!

Demikianlah.. jadi selain untuk mengajari anak-anak lebih dekat dengan alam, motivasi lain untuk camping adalah mencari penginapan murah hehehe. Tapi alasan pertama tetap valid, mengajari anak-anak untuk lebih dekat dengan alam itu beneran nyata. Kebayang ga bangun tidur trus pemandangan sekeliling adalah padang rumput dan bukit-bukit hijau seperti foto di bawah ini.. Alhamdulillah, Masya Allah indahnya alam ciptaan Allah

pemandangan camp site kami minggu lalu
ada danau persis di belakang tenda kami

Kembali ke alasan ke dua, akomodasi murah. Biaya sewa pitch (lahan) di camp site relatif lebih murah ketimbang sewa hotel atau akomodasi air bnb saat musim liburan. Sebagai contoh, di Cornwall sewa satu cottage untuk 4 orang bisa sekitar ÂĢ125 perorang perminggu. Jadi kalo ada 4 orang adalah ÂĢ500 perminggu. Hampir sama dengan biaya sewa rumah saya di Sheffield selama 1 bulan. Untuk hotel budget sekelas travelodge di Cornwall, biayanya sekitar ÂĢ80 perkamar permalam, bisa untuk 2 dewasa + 2 anak. Jadi kalau seminggu sekitar ÂĢ560. Hiks itupun harus makan di luar karena ga bisa masak, dan ga bisa nyuci baju pula. Mahal kan (Travelodge di lokasi yang bukan tempat wisata biasanya ÂĢ20-30/malam). Sementara kalo camping, sewa pitch yang ada listriknya sekitar ÂĢ15-ÂĢ17 per malam. Jadi biaya kemah seminggu atau 6 malam seperti yang saya lakukan minggu lalu, adalah ÂĢ90. Lumayan irit dibanding nginep di hotel atau cottage yang ada di lokasi wisata.

camping tiga tahun lalu dengan pemandangan heather ling (tumbuhan ungu) di bukit belakang camp site

Berbeda dengan lokasi camping di Indonesia yang biasanya jauh atau terpencil, dengan akses jalanan yang sulit ditempuh. Lokasi camp site di UK biasanya cukup strategis. Secara jarak, mirip-miriplah antara camp site ke lokasi wisata, dengan hotel/ cottage ke lokasi wisata. Walaupun ya ada aja cottage atau hotel yang letaknya persis di depan pantai. Eh kalo ga salah sih ada juga campsite yang letaknya di tepi pantai. Tapi kalo campsite biasanya butuh jalan kaki atau nyetir dulu ke pantai. Kebanyakan camp site di UK bisa dijangkau transportasi publik. Biasanya dekat juga dengan supermarket (cobaa ada ga campsite di Indonesia yang deketan sama giant atau carefour? eh ada ya, bumi perkemahan cibubur depannya ada Mal cibubur junction). Karena akses lokasi yang strategis, juga dekat supermarket, kalo camping di UK saya cuma bawa bahan makanan untuk malam pertama, selanjutnya bisa belanja bahan makanan di supermarket dekat camp site. Biasanya saya belanja malam hari ketika pulang menuju camp site setelah jalan-jalan. Kalo saya camping di Indonesia biasanya dengan mindset: harus bawa bekal yang banyak dari rumah. Ya soale misalnya camping di Gunung gede atau Kalikuning, jauh banget klo harus belanja atau ke peradaban.. boro-boro carefour. Warung kecil juga ga ada.

Jadi gimana sih milih campsite?

Sebenernya kami sangat terbantu oleh bu Dita dan Pak Perry. Mereka suami istri yang mengajari kami camping di UK dengan standar yang sangat layak, makanya bisa kami sebut sebagai nyari akomodasi murah setara hotel – bukan sebagai camping yang bikin hidup susah atau pake mindset life survival. Beliau yang mengajarkan kami mencari camp site via Pitch up . Pitch up dot com ini user friendly banget, pilihan campsitenya banyak, keterangan mengenai camp site lengkap, juga ada reviewnya. Jadi sebelum book kita bisa baca reviewnya dulu.

Oiya berhubung orang UK juga suka camping, campsite bakalan penuh selama musim liburan. Jadi kalo mo dapet campsite yang oke, dalam artian lokasi asyik, harga kompetitif, dan kalo saya harus dapet pitch yang ada listrik, usahakan booking jauh hari sebelum camping. Tahun ini tahun covid, orang-orang di UK ga bisa liburan ke luar negeri (biasanya mereka ke Itali atau Prancis cuma semudah warga Jakarta ke Bandung lewat Cipularang), jadilah campsite penuh banget, overbook. Tahun lalu kami masih bisa book campsite sebulan sebelum berangkat. Tahun ini, kami mulai browsing awal Mei ketika lockdown mulai dilonggarkan, untuk camping awal Agustus. Alamaaaak yang tersisa ada listrik di daerah cornwall cuma tinggal dua campsite. Alhamdulillah masih dapet. Yang lainnya penuh sampai akhir september.

Fasilitas apa sih yang ada atau yang harus ada di camp site UK?

Kalau campingnya dengan mindset menikmati hidup seperti yang biasa saya lakukan (bukan mindset camping susah atau life survival), maka yang wajib ada di campsite adalah:

  • Listrik. Ini penting banget. Walau katanya camping, saya tetap butuh ngecas hp. Ngerebus aer pake electric jug hehe
  • Kamar mandi dan toilet bersih dengan jumlah mencukupi. Salah satu review yang selalu saya cari sebelum book pitch adalah review tentang toilet. Biasanya review dari pitchup atau trip advisor. Syukurlah beberapa kali camping, toilet dan shower block di lokasi camping selalu bersih dan wangi. Jumlahnya juga mencukupi. Ga ada cerita antri mandi di depan toilet sembari bawa gayung macem dulu kita (gue doang kali ya) kalo pesantren kilat atau jambore pramuka, ih malesin banget klo inget2 itu 😂.
  • Pitch luas, mobil sebelah tenda. Pitch luas biar ga keberisikan tetangga. Mobil sebelah tenda biar gampang klo mo ambil2 barang di mobil. Mayoritas pitch di UK disetting agar mobil diparkir di sebelah tenda. Ini menurut saya ideal, jadi ga perlu jalan bawa peralatan tenda dll. Tapi ada juga beberapa camp site yang mobil harus diparkir di satu area, jadi ga disebelah tenda. Males ah, kita kan sering bolak balik ambil barang di mobil. Kalo mobilnya ga disebelah tenda jadi ribet.
  • Mesin cuci dan pengering yang murah. Bagi saya penting, terutama jika menginap lebih dari 3 malam. Ga mungkin kan camping bawa baju banyak banget. Sebisa mungkin saya usahakan mencuci di lokasi camping agar ga perlu bawa baju terlalu banyak. Sekaligus agar waktu sampe rumah ga stress karena cucian numpuk 😂. Tarif cuci di tiap campsite sangat bervariasi, sekitar ÂĢ2-5.
  • Tempat cuci piring. Ini juga biasanya disediakan di camp site. Ada camp site yang sekaligus menyediakan sabun cuci piring. Ada yang harus bawa sendiri.
  • Kulkas! menurut saya ini penting banget. Karena kadang lidah Indonesia nih susah kompromi, jadi saya suka bawa rendang dan sambel. Kalo ga ada kulkas jadi ribet. Saya juga biasanya bawa bakso, sosis dan daging halal, yang ga selalu ada di supermarket. Maka dari itu harus ada kulkas untuk menyimpan bahan makanan halal tersebut. Camping minggu lalu kami kurang cermat membaca, tidak ada kulkas di lokasi camping karena antisipasi Covid. Untungnya lokasi camping menyediakan freezer untuk membekukan ice block. Kebetulan kalo camping, kami selalu membawa cooler box dari rumah. Jadi camping minggu lalu bahan makanan yang dibawa dari rumah lumayan selamat didinginkan di cooler box di tenda pakai ice block.
  • Fasilitas bermain. Namanya piknik bawa anak, pinginnya ada tempat bermain untuk anak. Entah itu playground atau communal room. Tempat kemah yang kami kunjungi ada yang menyediakan playground. Ada yang menyediakan ruang bermain yang ada speed hockey, lego, uno dan tv. Ada yang menyediakan lapangan bola dan basket. Ada tempat camping yang sekaligus peternakan, jadi bocah pagi-pagi bisa sayang-sayang sapi atau ayam. Minggu lalu tempat camping kami sekaligus tempat latihan berkuda, sehingga kami bisa sayang-sayang kuda, naik kuda keliling peternakan dan latihan berkuda. Yang lebih menyenangkan lagi pernah kami camping di lokasi yang ada warung kecilnya. Mereka jual madu, telor, susu, dan beberapa bahan makanan yang dipanen dari kebun atau peternakan mereka. Fresh dan unik barang-barang jualannya.
  • Dekat lokasi wisata. Camping di mana sih? Kalo menurut saya tergantung kamu selama camping mau kemana atau ngapain. Kalau bagi saya camping adalah alternatif akomodasi murah. Maka tempat camping harus dekat lokasi wisata, entah itu pantai, desa wisata, theme park, atau jalur hiking. Selama ini kami selalu pilih tempat camping yang lumayan dekat pantai. Kalau kalian suka hutan gunung, mungkin bisa cari lokasi camping yang hutan gunung.
  • Apa lagi ya? Kayanya segitu dulu fasilitas yang harus ada. Nanti kalo ingat diupdate lagi.
gedung toilet dan shower
latihan berkuda
bisa sayang-sayang hewan
lokasi relatif aman, ada gate (dan hand sanitizer)

Apa aja sih yang harus dibawa? B a n y a k, tergantung standar hidup bagaimana yang ingin kalian terapkan selama camping. Kalo kami:

  • Tenda. Ini wajib, kecuali klo glamping atau tenda sudah disediakan oleh pihak campsite
  • Sleeping bag, ini penting untuk setting UK karena walau katanya musim panas, tetep aja dingin 😜
  • Kasur udara. Monmaap udah tua, kalo bobo harus pake kasur. Ga bisa cuma pake sleeping bag. Kami biasanya bawa kasur ukuran dobel dan dua kasur ukuran single. Jangan lupa bawa pompa untuk mompa kasurnya.
  • Peralatan kelistrikan, kaya kabel olor, charger, dll
  • Kompor gas portable dan gas
  • Alat masak, alat makan, bahan makanan. Indomie!!
  • Kursi atau picnic mat. Biar enak duduk2 depan tenda menikmati pemandangan
  • Alat permainan atau game, bola, raket, dll
  • Lampu, senter dan sejenisnya untuk di tenda saat malam
  • Pakaian ganti, alat mandi, obat2an.

Apalagi ya. Lupa hahaha. Kayanya ada 1000an jenis barang yang harus dibawa. Bagasi mobil kami (dan campers lain pada umumnya) selalu penuh, kadang seluruh kaca belakang mobil tertutup bagasi. Pokoke kalo lewat jalur M4 (highway menuju Cornwall dari Sheffield) dan liat mobil bawa bagasi penuh, atau ada bagasi di atap, atau bawa troli di belakang, bawaannya pengen toss sebagai sesama holiday makers yang struggling dengan bagasi 😜😜

Alat masak, cooler box, kursi lipat untuk duduk2 di depan tenda
camping itu ga harus sengsara, saya masak udang saus tiram dan nasi goreng. rendang bawa dari rumah.
bawa lounger biar bisa leyeh2 di depan tenda
mendirikan tenda
pasang windbreaker biar kalo masak, api kompornya ga ketiup angin
bawa sisir biar bisa dandanin adek 😜
bawa matras biar tetap bisa latihan gymnastic
bawa alat olahraga

Demikian tentang campsite. Intinya camping itu menyenangkan. Walau ga senyaman tinggal di dalam rumah yang hangat dengan karpet empuk, camping selalu ngangenin. Sampe anak cowo saya bilang: I can’t believe we have camped for a week. It feels like only 2 days. Laaah bocah, padahal kalo di rumah dia paling susah diajak keluar rumah karena pingin main game. Pas camping malah nagih bilang kurang lama 😂😂

Trus selama camping ngapain atau kemana aja? Nantikan di postingan berikutnya ya. Doakan saya rajin dan tergerak hatinya untuk menerukan postingan ini 😜😜

0

Marine splash – Victoria secret

Cuma mau bilang, ini enaaak!! Summer perfume yang segar untuk kalian yang bosen summer perfume beraroma jeruk.

Bagi saya, nyari parfum musim panas itu agak tricky. Cirinya parfum musim panas adalah wangi top note yang segar cenderung asam (wangi jeruk, pineapple, apel, berry, dan buah2 asam). Juga bunga2an ringan seperti freesia, magnolia. Kalo terlalu enteng, jadi semacam parfum yang ga berkarakter, generik gampang lewat dan terlupakan, wangi ga tahan lama. Kalo terlalu wangi bikin pusing karena klo pas udara panas segala aroma lebih gampang terdeteksi, partikel parfum lbh gampang naik ke udara. Dan kadang aroma segar agak asam bisa berubah jadi mirip bau ketek (asam hahaha). Alternatif yang non asam dan non bunga, adalah aroma kelapa. Tapi saya ga suka aroma kelapa. Parfum musim panas entah kenapa sering diasosiasikan dengan kelapa. Padahal kelapa itu kan creamy, lebih cocok untuk udara dingin. Kalo air kelapa mungkin cocok untuk summer, tapi aroma kelapa yang biasa jadi aroma sunscreen kyanya terlalu berat untuk summer. Pake parfum beraroma kelapa itu membuat diri ini berasa jadi kari atau gule 😜😜.

Saya punya beberapa minyak wangi summer yang basisnya jeruk (citrus2an) dan non citrus family. Misalnya moschino I Love love yang aromanya lemongrass (sereh), davidoff cool water (kayanya jeruk), Daisy MJ (jeruk), green teanya Elizabeth Arden dan bodyshop (juga aroma citrus/lime/jeruk gitu). Jo Malone lime basil (juga jeruk2an). Semuanya segar dengan caranya masing-masing. Pakainya digilir tergantung mood. Yang sering dipake summer sih Moschino Happy Fizz, botol kuning aroma jeruk campur apalah gitu ga tau, segar tapi ada karakter boldnya dan manis. Saya gampang luluh sama aroma manis, suka banget parfum aroma manis. Dan botolnya kuning gitu loh, ceria.

Alternatif jeruk atau citrus2an, adalah cucumber dan grapefruit. Cucumber segar tapi juga saya punya memori buruk dengan cucumber. Waktu hamil ke dua, saya pasti muntah kalo nyium bau cucumber. Sekarang sih bisa makan timun, tapi kalo jadi parfum, membuat saya teringat jaman hamil dan muntah. Akibatnya jadi pengen muntah lagi walau ga hamil, hehe. Speaking of grapefruit, saya juga sempat suka banget grapefruit body mist dan lotionnya the bodyshop. Sempat jadi aroma andalan di Indonesia. Tapi terus hati-hati deh, dry downnya itu ketika dipake di Inggris, jadi semacam bau asem ketek yang udah kering 😂😂. Mungkin karena udara UK kering, jadi aromanya grapefruit berubah crisp banget, hence wangi keringat kering. Mungkin bisa diatasi dengan pakai lotion yang berat dulu sebelum pakai aroma grapefruit, biar ga gampang kering parfumnya.

Saya juga punya beberapa body mist victoria secret (VS) yang judulnya pake kata Marine dan aromanya mirip rumput laut. VS yg ngakunya marine dan aromanya kaya rumput laut nih sungguh aku ga suka. Wanginya kaya mellow banget gitu, bukan segar. Mirip kaya burberry weekend pada bagian aroma kembangnya, tapi VS ada aroma kayu jadi lebih bold/seduktif. Efeknya memang bikin aura chill selow kaya di pantai sih, tapi jadinya bukan aroma segar summer melainkan aroma chill out. Cocok kalo cuma leyeh-leyeh depan cottage tepi pantai. Ga cocok klo summernya hiking atau sepedaan kek yang biasa dilakukan saya dan keluarga. Yang juga bikin tertipu adalah saya punya Jo Malone sea salt (klo ga salah), ini ngakunya sea salt tapi aromanya lebih ke kelapa, aku ga suka 😂. Ini jadinya malah dipake pas autumn sih bukan summer.

Nah hingga akhirnya saya menemukan si Marine splash ini. Yang ada di foto. Tadinya skeptis, dari semua line summer scent VS (ada yg palm apalah, sunset apalah, dst), si marine ini ga saya tester. Karena pengalaman VS yang pake judul marine adalah saya ga suka. Tapi akhirnya penasaran karena suka warna botolnya (duh wanita). Surprise surprise wanginya segar dan ga mellow!! VS marine splash ini semacam anak hasil pernikahan davidoff cool water dengan starfruit (belimbing) yang ada di VS tease heartbreaker. Jadi wanginya segar, unik, karena belimbing jarang jadi parfum dan ditambah lagi ada aroma grapefruit tapi kadar asamnya cukup, ga terlalu dominan jadi ga bikin efek bau ketek karena bercampur wangi bunga dan buah lainnya. Lebih kaya aroma ketimbang grapefruit bodyshop yang cuma grapefruit aja.

Jadi demikianlah review VS marine splash ini. Siapa tau ada yang lagi pengen cari-cari parfum summer dan bosen aroma jeruk. Cobain aroma belimbing dan grapefruitnya si VS ini. Segar tapi berkarakter. Happy holiday.

-Dian

0

A new cheapie and sweet: Zara Wonder rose

Hi there,

How’s your quarantine, work from home, holiday(?), whatever, doing? I hope everything is fine in this unfamiliar circumstance. Let’s hope the storm will come to an end very soon 😇

I’d like to share my newest finding, a worth to try cheapie perfume from Zara. There was a clearance several months ago, including most of the perfume lines. I managed to bought some of them, it’s only cost me ÂĢ2,99 for 30ml (usually ÂĢ5.99-7.99). Hurraay (I love bargain too much). I ended up came home with the Red vanilla, Tuberose, Wonder rose, Femme, Orchid, and White. A little bit impulsive blind buying, I can’t tester it properly before I buy, but who can resist clearance (Me can’t 😅).

That was spring (or late winter) when I bought it. Unfortunately when I sprayed them, my nose cannot really catch the scents. Maybe because it was cold winter usually requires stronger perfume to be recognised properly. Hence by that time I put them in my drawer, almost forgotten.

Fast forward.. It’s now summer in here. I feel like to wear a new perfume. I have some staple summer perfumes, but I want something new. Quarantine makes me craving a new fresh mood. Suddenly I remember those cheapies from Zara, therefore my reunion with them. I took them all out of my drawer.

I started to spritz alternately everyday. I still cannot smell some of them properly. Maybe because they are composed from the notes that I usually smell/ wear. It might be my olfactory is already numbed toward that notes because I have been too familiar with them. Especially the vanila base perfume, I used to wear and smell vanilla notes a lot. I love vanilla, but now I can’t smell them, unless they are very sweet.

For those perfumes that I can smell, my verdict is they’re nice. Don’t expect a perfume with good longetivity, it will only last 1-2 hours. Except.. the Wonder rose. I don’t know if Wonder rose has a compatible chemistry with my body, or this perfume is in fact a GOOD ONE!! It works very well on me. I sprayed it before sleep, when I woke up I still can smell it on my hair, my neck, my body. It’s a nice scent.

Its name is Wonder rose but I can’t recognise the rose. If you ever have sprayed British rose from The body shop or other rose perfume, you might be familiar with the rose realm. But for Zara wonder rose, it’s different. I can’t smell any rose. I wonder if rose in here refers to rose as a flower or for the past participle of rise 😜. However put aside the name, whatever the fact is I love this perfume. It is more in a sweet side. Really sweet, I think. If you try to look elegant and classy, don’t wear this. It’s more on a casual, fun, girly but mature enough, side of perfume. Reminds me of Cloud Ariana grande and most of Victoria secret body lotion. But there is a hint of freshness in Zara wonder rose, balancing the dry down.

At first I tought the wonder rose is amazing because I used it for sleeping. Suprisingly, when I tried it at the day time, it smells the same with the night time. Nice, sweet, and long last. If you guys are looking for a sweet summer perfume.. Zara Wonder rose can be your option. Oh one more, I really love the simple bottle of Zara 30ml. It’s slim but elegant. Zara perfume it’s neither a powerhouse nor one with good longetivity. Therefore you’ll need to respray it several time to maintain its scent. Having a 30ml bottle is very good choice, it’s simple and can be slipped easily into your handbag. Including for travel with plane, I can always carry this size in handcarry lugage. That’s why I love it. And it’s cheap, of course 😂

That’s all. Have a nice spritszzsszssz ðŸĨ°

– Dian

some Zara perfume:

Note: If I have to choose my second favourite, it will be the Orchid. I don’t know what scents in this juice. Cannot recall the notes. The orchid is unique in the good way, feminime and fresh. It’s not sweet, it’s more like dark flower vibe but fresh with bergamot. Interesting combination really. If Zara Wonder rose is more in playful chill innocent side, Orchid is more serious mature and elegant. A little bit seductive as well 😜

0

Pewangi ruangan

Seperti postingan sebelumnya, saya punya obsesi ga jelas dengan wewangian. Rasanya seneng aja gitu mencium aroma yang enak. Apalagi setiap mencium aroma yang berbeda, mood juga ikut berubah (dalam artian positif). Nah obsesi terhadap wewangian ini juga ternyata melebar ke pewangi ruangan. Setiap saya ke hotel, atau mal, atau tempat-tempat apapun bahkan toilet pesawat, saya sering ngebatin: “ih wanginya enak deh pengen kamar, atau toilet atau rumah saya wanginya begini..”

Eh terusnya obsesi ini terfasilitasi di Inggris. Kalau di Indonesia saya cuma gantung wewangian di ac, dan selesai. Sempat juga pakai wewangian yang ada timer (matic spray) seperti di gambar bawah ini. Tapi sia-sia karena rumah Indonesia kan desainnya rumah tropis dengan banyak ventilasi, bukaan pintu dan jendela yang besar. Juga ada sirkulasi udara yang dibuat bebas misalnya void atau taman di dalam rumah. Alhasil, aroma wanginya ga mempan karena langsung keluar rumah melalui berbagai jalur.

Matic fresh. Pewangi ruangan yang nyemprot otomatis setiap beberapa menit

Balik lagi ke setting Inggris. Untuk membuat rumah tetap hangat, secara Inggris termasuk negara bersuhu dingin, rumah di Inggris cenderung tertutup untuk merentensi panas agar tetap di dalam rumah. Ga ada kisi-kisi udara di atas pintu dan jendela, yang biasanya kita temui di Indonesia. Jendela biasanya double glaze (Jendela ganda) agar saat musim dingin suhu di dalam rumah tetap hangat. Di atap juga ada insulator, semacam lapisan busa dan entahlah untuk menjaga kehangatan rumah. Makanya jangan kaget kalau musim panas di UK yang suhunya 20’c kita semua udah teriak-teriak panas ketika ada di dalam rumah (pas di luar juga sih). Karena memang desain rumahnya untuk musim dingin, tidak ada ventilasi keluar masuk udara yang bebas. Ya paling inisiatif buka pintu dan jendela saat musim panas agar ada sirkulasi udara. Tapi tetap panas sih, karena seperti yang saya kayakan, di atap ada insulator. Kabar baiknya, dengan desain tertutup seperti ini, wangi-wangian jadi awet di dalam rumah. Ditambah lagi kalau rumahnya pakai karpet (ketimbang lantai kayu), partikel pewangi ruangan lebih awet menempel.

Jadi… merasa pakai pengharum ruangan akan ngaruh selama di Inggris, jadilah saya mulai menimbunnya. Biasa deh silly senengnya blind buy – beli yang ‘ga tau ini aroma apaan dengan harapan surprise’. Terus sampe rumah penasaran dan kepikiran apakah wangi yang lain lebih baik dari wangi yang saya beli sekarang. Seterusnya dan seterusnya 😅. Akhirnya numpuk deh botol refill spray matic di rumah. Apalagi UK empat musim ya. Setiap musim ada aroma spesial. Misalnya pas deket natal, aromanya model baking pie, wine, nut and cinnamon, pokoke aroma rumah saat mama masak masakan khas natal. Kesannya hangat. Selain wangi natal, ada juga ada aroma winter yang standard seperti oud, vanilla, sandalwood. Aroma winter cenderung berat. Sepertinya untuk mengantisipasi aroma udara yang keluar dari heater. Kadang aroma udara heater agak apek. Makanya saat winter dikasih aroma yang lebih tebal. Sekarang saat spring mulai keluar aroma-aroma bunga, buah dan pantai. Aroma-aroma fresh.

Beberapa pilihan spray matic yang saya timbun 😅

Terus terang saya kurang suka aroma fresh versi spray matic. Jadinya cloying eneg gitu. Memang udah bener mereka spesialis wangi berat atau basis amber gitu. Sekarang musim semi, yang ada di pasaran aroma plum dan citrus. Aku ga suka huhuhu. Pusing terlalu menyengat wanginya.

Spray matic merk lain: Airwick. Ga terlalu suka karena ga ada fitur extra spray di containernya. Kalo pilihan aroma sih mirip-mirip sama glade.

Untuk aroma fresh, saya lebih suka yang modelnya spray room. Biasanya saya beli di Aldi atau home bargain, karena mereka punya aroma yang mirip banget sama Jo malone. Saya biasanya beli yang aroma lime basil, atau soleil yang basisnya pomegranate (tapi menurut saya ada aromanya cengkehnya). Enak deh, segar tapi ga eneg. Mirip seperti kalau kita masuk lobby hotel mewah.

Room spray. Pilihan untuk aroma fresh. Segar dan mewah.

Selain matic spray dan room spray, andalan saya adalah electric scented. Wewangian yang pake listrik, kek baygon electric gitu. Biasanya saya taruh di gang yang ga ada tempat untuk naro matic spray (Secara rumah di Inggris modelnya sekat-sekat gang gitu kan). Electric scented ini keren banget loh, wanginya jelas (ga kaya matic spray yang wanginya kurang pekat), dan tahan lama, juga itungannya murah. Satu refill electric scented bisa tahan 3 bulan walau saya pasang hampir 18 jam sehari (Kalau tidur saya matikan, hemat listrik hehe). Sisi buruknya, kadang saya sampe bosen terhadap aromanya tapi kok ga habis-habis. Kadang juga karena olfaktori saya sudah hapal aromanya, jadinya kebal ga bisa nyium aromanya lagi. Alhasil, saya gonta-ganti aroma di colokan seenak udel, padahal belum habis. Akibatnya bertumpuklah refill electric scented. Tapi pasti habis atau kepake kok, percayalah (asal ga tiap ganti musim ada aroma baru, ntar aku penasaran blind buy deh 😀). Tapi biar otak ga bingung, saya selalu konsisten agar aroma electric scented dan matic spray adalah sama. Jadi kalau saya ganti isi matic (misalnya karena bosan atau habis), maka yang electric juga di ganti.

Kekhilafan gonta-ganti aroma electric scent biar ga bosen 😅

Favorit saya adalah deep amber. Wangi anggur tapi ada kedalaman amber (kaya wangi smoky gitu). Jadinya fresh tapi dark, ga bikin enek. Aromanya juga versatile, bisa dipakai di setiap musim. Sayangnya si deep amber ini aroma musiman, udah dua bulan ini ga ada di supermarket, tergantikan aroma segar citrus dan teman-temannya. Sad. Jadinya sekarang saya pakai aroma sandalwood & jasmine. Kaya apa hayoo wanginya? Iyaaak saya baru ini aja belajar bahwa sandalwood tuh kayanya ada di baby oil dan produk bayi gitu. Jadi bayangin aja rumah saya aroma baby oil campur melati hehe.

Derp amber favorit akuh! tapi udah ga ada di toko 😭

Ya demikianlah sekilas wewangian rumah yang saya pahami. Oiya di UK tuh sebenenya happening banget diffuser dan scented candle. Saya sering beli juga, tapi sampe sekarang ga terlalu paham maknanya. Diffuser itu sillagenya kecil banget. Harus deket banget baru bisa tercium aromanya. Mubazir kan ya, mana mahal pula. Sementara lilin itu, males mikirin limbahnya karena gelasnya berat trus jadinya cuma dibuang karena jadi bikin penuh rumah. Belom lagi parno karena api kan ya. Secara di Indonesia sering banget kejadian kebakaran karena lilin. Ya intinya diffuser dan candle ga gue banget deh.

Kalo kalian pakai pewangi apakah untuk ruangan?

0

Kecanduan baru

Hai…

Cuma pengen berbagi kecanduan baru saya terhadaaap.. yak parfum Chopard casmir.

Ga sengaja dapet parfum ini, dikasih temen lebih tepatnya. Sempet agak lama teronggok ga dipake karena parfum ini masuk kategori oriental parfum di Fragrantica (website bible untuk penggandrung parfum). Saya aslinya ga suka parfum wangi oriental.

Oriental parfum dalam benak saya adalah aroma yang agak arab-arab melati oud gitu, atau macem dupa/ hio. Wangi oriental juga menurut saya mirip aroma baby oil johnson, dan teksturnya lengket gitu kaya baby oil. Aromanya berat dan terbukti awet tahan lama, makanya banyak yang suka. Tapi saya enggak terlalu suka. Dalam dunia perfragrantica-an, aroma oriental masuk dalam kategori parfum yang seduktif dan seksi. Parfum oriental yang saya punya (krn blind buy) ada Roberto cavalli, CK beauty, zara oriental, Elie saab girl now atau bodyshop Indian night jasmine. Parfum-parfum ini penghuni laci, jarang dipake kecuali kalo mau godain suami (halah).

Hingga akhirnya saya menemukan parfum Chopard ini. Gandrung deh jadinya. Aromanya oriental, bisa diliat dari piramidanya yang balsamic di piramida paling atas (yang pertama bakal tercium pas kita semprot). Tapi yang bikin beda adalaaah ada aroma vanilla dan buah. Jadi ketika dry down (parfum udah mengendap di kulit), aromanya akan bertransformasi jadi segar, tapi tetep warm. Dan aromanya kaya crispy kering gitu, bukan lengket macem baby oil. Analoginya seperti kita udah seger karena baru selesai mandi, trus siap- siap bobo malem pake selimut karena di luar ujan dingin. Nyaman banget kan rasanya. Nah nyaman ini personanya si Chopard.

Vanilla juga bikin aroma balsamic di sini jadi lembut, ga terlalu nyengat kaya parfum balsamic lain yang kaya pake vicks vaporub 😜. Dengan kata lain, aman dipake ngofis (ke office) ga bakal bikin temen di meja sebelah susah nafas. Ga seduktif. Mature tapi bukan granny.

Perkiraan saya, mungkin aromanya enak karena sekarang winter ya. Jadi bikin kesan anget dan ga terlalu berat ketika dipakai (karena partikel parfum susah mengudara saat cuaca dingin). Penasaran sih kalo nanti masuk musim panas, masih enak ga ya aromanya. Kalo tetap cocok di saat summer, brarti bisa dipake di Indonesia nih. Ihiyy..

verdict: untuk yang nyari parfum oriental murah dan bosen dengan bodyshop atau zara, cus deh cobain yang ini. tapi ga tau sih kalo di udara lembab dan panas macem Indonesia bakalan gimana jadinya. Semoga tetep yummy seperti perasaanku saat ini.

0

Penumpuk parfum 😂

*postingan ini udah nongkrong di folder draft sejak Januari. baru sempet ditengok lagi hari ini. masih tetap seputar parfum. mon maap dan harap maklum yaa. bukan pengen pamer atau apa gitu, sungguh cuma seneng aja bahas macam-macam aroma.*

Hari ini bocah kembali ke sekolah, tapi saya masih males kembali ke kampus. Penyebab malasnya adalah: Rumah eyke kek kapal pecah. Situasi yang lazim terjadi kalo bocah libur sekolah. Segala mainan dan alat gambar bakal keluar dari penyimpanan, dan setiap beralih ke mainan yang baru, mainan lama ga dimasukin ke storage lagi. Alhasil ya berantakan banget, sampe untuk vacuum karpet pun ga bisa karena penuh mainan semua, tak ada tempat untuk melangkah.

Alasan kedua malas ke kampus adalah masih seputar chores: cucian sama setrikaan numpuk! Juga lazim terjadi setiap pulang liburan yekan. Muter-muter antar kota antar propinsi kek bus AKAP, ga sempet nyuci karena tiap hari harus pindah kota. Alhasil sampe rumah bawa baju kotor segambreng. Diperparah dengan musim dingin pulak, ga bisa jemur baju di luar rumah. Cuma bisa mengandalkan jemuran dekat heater. Akibatnya cucian ga pernah tuntas berkurang karena harus nunggu tempat jemurannya kosong baru bisa nyuci lagi. Ribetlah urusan cucian dan setrikaan ini ðŸĪŠ.

Demikianlah hari ini jadi chores sedunia. Produktif masak dan beberes. Termasuk rapihin laci-laci yang udah ga bisa ditutup rapet karena segala macam hal masuk kesitu. Terpaksa harus sortir isi laci. Membuang yang ga perlu biar lacinya bisa ditutup rapat. Begitupun laci di kamar tidur saya, susah ditutup – mayoritas diisi pembalut buat stok dua bulan jadi penuh hohoho. Selain pembalut, juga ada lotion dan parfum yang membuat laci saya mandek ga bisa ditutup. Akhirnya terpaksa dikeluarin semualah itu isi laci, ceritanya biar bisa ditata trus jadi bisa nutup (tapi apa daya, hanya angan-angan, tetep ga bisa ditutup).

Waktu parfum dan lotion dikeluarin, saya jadi sadar – ups banyak yak. Trus suami masuk kamar, melihat pemandangan berantakan itu dan berkomentar: “banyak banget, hisabnya lama nih di akherat nanti”. ðŸ˜īðŸ˜īðŸ˜ī.

Yaudahlahya, karena udah terlanjur dicela, dan mumpung lagi ada di luar, gue poto-poto parfumnya. Siapa tau bisa buat contekan yang lagi nyari wewangian yekan. Jadi begini bentukannya:

Ternyata kalo dijembrengin jadi banyak juga ya.

Secara garis besar, wewangian ini bisa dibagi jadi beberapa kelompok. Versi gue ya bagi-baginya. Anak Fragrantica jangan protes klo gue kelompokinnya ga sesuai notes pyramid-nya Fragrantica.

0174C084-65AC-4BF3-961C-C3E784A1CB1E.jpeg

Yang pertama, sesuai gambar di atas adalah wangi segar. Cocok untuk summer (brarti cocok untuk Indonesia ya), nuansanya citrusy atau lemon atau buah asem lainnya macem berry dan apel. Favorit wangi seger gue untuk saat ini: Moschino funny (botol biru kotak ada pitanya) dan Davidoff cool water women (botol biru agak gendut bawanya). Aromanya fresh dan kesannya bersih. parfum lainnya dipake bergiliran aja. Tergantung mood. Ohiya ada satu lagi sih, Marc Jacobs Daisy. Orang bilang wangi Daisy itu versatile dan segar. Tapi entah mengapa di saya jadi kaya aroma pembersih lantai hehe. Mari kita coba lagi summer tahun depan, semoga aromanya berubah jadi lebih matang ga mirip pembersih lantai.

Kelompok wewangian ke dua seperti foto di bawah ini adalah wewangian bunga putih. Ada melati, gardenia, atau apalah gitu pokoke wanginya feminim. Sebenernya kutidak terlalu suka kelompok parfum wangi kembang putih . Alasannya karena wangi banget. Walau mungkin jangkauan wanginya (silage) ga terlalu luas/agresif, tapi tetep aja deh semprotan pertama pasti wanginya cetar, trus ntar settled down ke aroma middle notes atau base notes yang ga terlalu centrang wanginya. Kadang lama banget nunggu aromanya bisa settled down ke aroma kulit, satu atau dua jam. Kulelah.

Kalo terpaksa harus memilih, untuk dipakai sehari-hari saya akan pilih victoria secret tease rebel (botol putih kecil yang nempel di botol biru) karena wanginya feminim tapi segar, wanginya kek habis pake rinso hehe. Sekilas mirip Estee lauder yang Pleasure. Dan Versace bright crystal ( botol kecil diatas kardus yang bawah) karena wanginya feminim, lembut dan ga bikin pusing. Tambahan, orang-orang di Fragrantica bilang Britney yang curious (botol biru) wanginya cantik. Tapi sungguh saya ga bisa nyium apa-apa dari si Curious ini. Saya sampe beli dua kali parfum ini di tempat berbeda karena penasaran ini salah parfumnya atau salah saya sih. Dan akhirnya ketemui keduanya ternyata sama: ga berbau di saya hehe. Mungkin ada aromanya si curiosity yang sama dengan parfum lain yang saya hapal aromanya, jadi otomatis aroma curiosity ga terdeteksi. Oh olfaktori terbatasku. Oiya Eternity moment ini juga enak aromanya. Awalnya kembang banget pas disemprot, manis. Tapi lama-lama settled down jadi lebih ke arah segar.

*update: sekarang bulan Maret dan cuacanya dingin, aroma Britney Curiosity bisa saya cium. dan bener sih, enaaak segar*

A3476B5B-5665-423F-AAAF-0F2AF19842DE.jpeg

Kelompok wewangian ketiga, di foto atas adalah aroma kembang, tapi yang dicampur aroma bernuansa anget. Cocok buat cuddling di musim dingin. Misalnya covet – dia aroma kembang tapi dicampur aroma coklat dan sandalwood. Roberto cavalli aroma kembang campur aroma teh. Adalah Stella McCartney pop dan Burberry weekend dua parfum yang sering saya pakai dari group yang ini. Stella tuh entah gimana versatile (cocok untuk semua kondisi). Ga perlu mikir bakal gimana-gimana karena antara aroma ketika kita semprot dan aroma saat settled down relatif sama, dan cantik. Kalo kemana-mana si Stella ini ada selalu di tas.

Berikutnya, gambar di atas adalah aroma gourmand. Ada Vanilla, Britney night, vercase noir dan musk bodyshop. Terus terang dari semua kelompok parfum yang saya sebutkan sebelumnya, kelompok gourmand ini yang saya pakai tiap hari. Karena aromanya bukan wangi yang ‘berisik’ gitu. Dia cukup deket dan kalem aja aromanya di tubuh. Dan karena ini musk yang konon berasal dari kulit hewan (sintetis kalo bodyshop), aromanya jadi dekat dengan kulit. Aman deh pokoke ga usah takut cowo bakal noleh karena nyium parfum pas kita lewat. Untuk yang Versace noir, awalnya saya ga suka. Karena wanginya aneh gitu, harus mikir dulu baru bisa nangkep ‘oh oke ini wanginya begini’. Tapi lama-lama saya jadi suka, karena wanginya musk tapi manis tapi segar karena ada aroma coconut. Kek di pantai tapi ga santai 😂.

Kelompok bontot: body mist/ body spray. Buat dipake sering-sering tanpa kuatir, karena harganya relatif murah (dibanding parfum). Ga ada kriteria khusus untuk ini. Saya lagi suka pake velvet petal ice dari victoria secret (botol besar) buat dipake bobo. Wanginya blueberry dengan sentuhan musk (?). Harum berry segar tapi sekaligus hangat. Ted baker dibeli karena diskon, dan merk UK. Rasanya ga afdol gitu kalo ga punya brand UK. Jadilah beli ted baker. Enak, wanginya ga pasaran. Tapi kalo disuruh milih body mist, saya lebih milih variannya victoria secret yang umumnya punya wangi manis flirty. Ted baker terlalu serius 😜

Demikianlah sekilas review aroma-aroma yang ada di laci saya. Dan sungguh dengan nulis post ini saya jadi sadar betapa labil dan gampang berubahnya pilihan saya terhadap parfum. Dulu itu saya pernah posting kalo lagi suka wangi gourmand. Tapi sekarang sih kalo ditanya suka wangi apa, bakal saya jawab aroma buah. Labil kan ya. Trus sekarang juga lagi suka aroma amber (versace noir). padahal dulu nganggep aroma amber itu aneh banget. Yagitu deh manusia dan kemampuan olfactorynya yang terbatas. Intinya sih, mohon maklum kalo kelak saya posting tentang parfum lagi dan reviewnya beda padahal parfumnya sama. Ababil dan suhu udara membuat diri ini berubah-ubah hatinya terhadap suatu aroma parfum. Sekarang benci besok suka, dan sebaliknya.

Cheers,

dian 😜

*update lagi ~ saya lagi suka pake victoria secret tease heartbreaker. wangi buah belimbing, asem seger tapi manis 💃ðŸŧ